Wednesday, December 21, 2011

Inilah Aku Apa Adanya Sayang

Mungkin ini sudah jalan takdirku yang harus ku jalani.Pernikahan aku dan suamiku berjalan dengan lancar setelah kami 8 bulan berpacaran. Aku bertemu dengannya setelah beberapa kali putus cinta dari pria lain. Status bujang gadis yang kami sandang mudah-mudahan tidak ada halangan kami kedepan dalam membina hubungan penuh cinta kasih. Orang tua kami merestui dengan tulus dan mendukung kami untuk segera berumah tangga.

Untuk suamiku walaupun aku hanya perempuan biasa tapi aku akan berusaha untuk menjadi sempurna dimatamu sayang. Ku hanya fokuskan diriku pada keluarga kita, orang tua kita dan pekerjaan. Apapun yang kau inginkan sebisa mungkin akan ku penuhi sesuai kemampuanku sayang. Yang pasti doa kita adalah semoga kita cepat diberikan anak yang akan menambah kebahagiaan rumah tangga kita. Bagiku anak kita juga akan menjadi kebahagiaan orang tua kita. Apalagi aku adalah anak pertama dari orang tua ku. 
Mari sayang kita saling berbagi, mempercayai satu sama lain, menahan segala godaan dan hambatan bersama karena aku ingin kau pun menjadi lelaki sejati. Lelaki yang pantang menyerah, lelaki yang selalu melindungiku, lelaki yang menyayangi aku dan anak-anakku kelak, lelaki yang bertanggung jawab pada keluarga. Aku ingin dibalik kesuksesanmu ada aku di belakang yang menjadi pendorong, motivator terbaik dalam hidupmu. Semoga kau pun mampu untuk menjalaninya dan mudah-mudahan kau tak melupakan aku..

Untuk Imamku Yang Tertulis di Lauhul Mahfudz



Jika namamu yg ditulis di Lauhul Mahfudz untuk diriku, niscaya rasa cinta itu akan ALLAH tanamkan dalam diri kita,Tugas pertamaku bukan mencari dirimu tetapi mensolehahkan diriku.
Wahai seseorang yang telah tertulis dalam lauhul mahfudzku, imam ku dan ayah dari anak-anakku, engkau yg membersamai perjalananku nanti
Aku percaya kau sedang memperbaiki dirimu, memantaskan dirimu tuk menjadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak

Aku percaya kau sedang menempa dirimu dalam beribu cobaan dengan menelantarkan dirimu sendiri pada medan dakwah dan problematika ummat… mencampakkan jauh egomu, membaktikan dirimu tuk ummat

Aku percaya kau sedang mengkaji, kau sedang belajar,belajar ilmu dunia terutama ilmu akhirat,yang akan kau gunakan dalam mendidikku dan buah hati kita nanti

Aku percaya Al-Qur'an selalu ada dalam hatimu, selalu terucap dari bibirmu dan dzikir slalu melantun menemani langkah jihadmu
Aku percaya kau sedang menundukkan pandanganmu,menjaga hatimu dan mencampakkan hawa nafsumu

Aku percaya kau sudah merancang hidupmu, hidup kita, keluarga kita, nantinya juga untuk dakwah, untuk ummat, dan hanya karnaNya

Aku percaya,kau sedang memantaskan diri dan terus memperbaiki diri dsana, di belahan bumi manapun kau berada
Aku pun begitu sayang

Aku sedang belajar… belajar menempa diri, menjauhkan egoku demi ummat, membaktikan diriku untuk orang lain,agar baktiku padamu pun sempurna

Aku sedang belajar, meniti dakwahku, meniti cita-cita duniaku, meniti cita-cita akhiratku, agar kelak keluarga islami dan kluarga Qur’ani yg aq inginkan nanti dapat kubangun bersamamu… karna kau tahu? meskipun kau imamku, ibu adalah madrasah pertama bagi mujahidah kecilnya nanti

Aku sedang belajar menjaga diri, menjaga pandangan dan hatiku, agar ketika kau memiliki hati ini, hati ini masih utuh sempurna hanya untukmu

Aku sedang menempa diri, untuk menjadi seorang Khadijah untukmu,yang menjadi tempatmu membagi resah… seseorang yang kau datang padanya, saat kau tak tahu lagi akan datang pada siapa… seseorang yang menguatkanmu dan menggenggam slalu tanganmu dalam perjalanan jihadmu

Akupun ingin menjadi ‘aisyahmu, seorang yang membuatmu tersenyum dan kembali ceria saat penatmu mulai datang, seorang yang menyerap ilmu darimu dengan sempurna dan membenarkan apa-apa yang salah dalam lakumu, seseorang yang mencintaimu dengan cemburunya, namun kau rasakan sakitnya,saat ia tersakiti, hingga kau katakan pada yg lain “janganlah kau sakiti aku dengan cara menyakti ‘aisyah”

Aku ingin mejadi fatimah, yang tak kau bagi cintamu pada yang lain.. bukan karna aku tak percaya kau tidak dapat berlaku adil, tapi karna aku ingin mencintaimu dengan sempurna, tanpa diganggu oleh cemburuku, itu saja

tak kalah lagi, aku ingin menjadi seperti ibunda hajar, yang tak gentar saat kau tinggalkan di padang pasir tandus dengan seorang bayi mungil di pelukan.. tak takut akan kehilanganmu, karna keyakinanku pada Rabbku lebih besar daripada yakinku padamu… cintaku padamu, tak akan mengalahkan cintaku pada Rabbku…
Usahaku ini tidak mudah sayang, begtupun usahamu, ku yakin itu. maka tetaplah dalam jihadmu..tetaplah dalam usahamu..tetaplah dalam ikhiarmu… aku yakin kau kuat disana, dan doakanlah agar akupun kuat dsni dalam jihad dan ikhtiarku…bawalah aku dalam tiap doa dan sujudmu, kumohon… karna doa yg dapat menolongku hingga saatnya, kita bertemu dalam ikatan suci menyempurnakan separuh dien… dan kita akan melanjutkan jihad kita bersama dan nanti..terimalah aku apa adanya jika aku belum bsa mejadi khadijahmu,‘aisyahmu atau bahkan menjadi seperti ibunda hajar… tapi bimbinglah aku menjadi seperti mereka… dan kita bimbing bersama mujahid muda kita nanti tuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah ini…
teruntukmu yang ada disana,kuatlah..dan bersabarlah…bawalah aku dalam doa dan sujudmu, agar cinta kita nanti, hanya karnaNya…aamiin,
Mencintai Sseorang itu adalah hak kita, namun memiliki sseorang yang kita cintai tanpa ikatan resmi itu bukan hak kita. Jangan pernah takut melepaskan ssuatu yang belum berhak kita miliki, dia pasti akan kembali, jika Allah mnjadikan ia untuk kau miliki, atau Allah akan mngganti,dengan yang jauh lebih baik dari yang sekarang kita cintai. Jangan pernah takut kehilangan sesuatu yang BUKAN menjadi hak kita. Jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu.
Lelaki yang berpredikat lelaki terbaik adalah suami yang memuliakan istrinya.
Suami yang selalu dan selalu mengukirkan senyuman di wajah istrinya. Suami yang menjadi qawwam istrinya. Suami yang begitu tangguh mencarikan nafkah halal untuk keluarga. Suami yang tak lelah berlemah lembut mengingatkan kesalahan istrinya. Suami yang menjadi seorang nahkoda kapal keluarga, mengarungi samudera agar selamat menuju tepian hakiki “Surga”.
Akan kurentangkan tangan...
Untuk melindungimu dari badai...
Siapku jadi penopang...
lara yang menghujam jiwa...
Menuntunmu alirkan bening kecewa...
Jika bahuku tak bisa jadi tempatmu...
Merebahkan penat...
kubiarkan kau tenggelam sejenak...
Bersama keinginanmu...
Namun dengarlah!!!
Dalam kepastian ini...
Selalu kugenggam erat...
Kobar semangat dan hangat rasamu...
Biar kau bisa rasakan hadirku...
Dan takkan pernah kauacuhkan...
Ragapun rasamu akan ragu...
Yang membuatmu terhanyut...
Jika mimpi mampu kubeli.
Dan khayalan mampu kuciptakan...
Kan kuberikan mimpi paling sempurna...
Nan bisa membuat senyum kecilmu merekah...

Duhai Calon Imamku yang telah ALLAH pilih untuku,
Aku akan berusaha mencintaimu dalam setiap sujud gelap malamku , dalam setiap tasbih cintaku ,Aku akan berusaha mencintaimu dalam diamku, tanpa harus merusak Izzah dan Marwah diriku ,Jagalah aku bila engkau benar mencintaiku kerana Allah...Kerana cinta tidak akan saling merusak tapi saling menjaga ,Cintailah aku tanpa harus mengurangi rasa cintamu pada Sang Khalik , bila saatnya nanti.. ku tunggu engkau dalam gerbang ke-halalan yg akan kita bina bersama, menjalani hidup dalam meraih ridho-Nya ..Sebelum itu tetapkanlah hatimu dan hatiku menjaga cinta yang kita bina kerana Allah.
Jika cinta sekedar rasa ...Pasti hati kan tersiksa ...
Jika cinta sekedar ucapan ...Manusia pasti dalam kebinasaan ...
Jika cinta sekedar pengorbanan ...Tiada jiwa ini merasa aman ...
Cinta sejati adalah perasaan ...Terungkap dengan ucapan ...
Tertuang dengan pengorbanan ...cinta itu keikhlasan...
cinta itu kemauan..cinta itu saling mengerti...cinta itu indah
Jika kita bisa menempatkannya pada tempat terbaik dalam hati.
Lelaki sholeh hanya tenang menanti si dia (kamu) berubah menjadi sholehah sedikit demi sedikit.Ya Ukhti... Mengapa gelisah dan putus asa??? “Aku tak layak dapat dia yang sholeh..”!..Optimislah ukhti!! Semua diberi peluang dan masa untuk berubah...Ubahlah... Hingga akhirnya si dia yang engkau dambakan mampu engkau miliki jua suatu hari nanti.Yakin pada diri dan imanmu. Sandarkan pada RABB-mu.Jodoh yang didamba mampu engkau gapai dgn Tasbih Cinta dalam tahajjudmu..Insya Allah..Aamiin ya Rabbal'alamin.

HAPPY MOTHER’S DAY

           Mother’s day cooming soon, which is dated 22th December, what would you give to her? Do you know? Determination dated 22th December as mother’s day was decided by President Soekarno in Indonesian Women Conggress III in 1938. So, every 22th December we celebrate mother’s day nationally until now.
         Mother is a very patient person, always attentive, never tired, never complained and always put everything to us. She is always willing to provide the best for their children, even so much sacrifices since pregnant, giving birth and caring for us.
         I was not born from a rich family, but I was born from a small family but we're happy, really I am very grateful to be born from the womb of my mother. A mother who is very great, my mother is a strong woman, with her love I ever grow up.
        She never stops pray to God to give strength, patience, and sincerity in raising her children. She can also be relied upon in any case. She also worked to make a living for all family needs. Her cook very tasty, her hobby is cooking. Almost every morning, my mother prepares breakfast, we eat together before go to school.
          I do not want to hurt her. Sometimes if I do something wrong my mother always advice me politely. Oh Mom ... ... I'm sorry to have made you cry. Sometimes what I said recesses of your heart.  You raised me with love and affection, you educate me with patience, you care for me. But what have I given you? Until this day I still do not know how to repay your kindness. I longed to make you happy, obey all your wishes as when you obey all my request.
You're always trying to fulfill it.
          My mother was not a perfect woman, but she is the greatest woman I've ever met. I will never forget your advice. "Do not always look up, but look down, and let us always be thankful for what God has given to us, but occasionally look up as the motivation to pursue a dream"
         Mother, thank you for your love and affection, whatever would you do for me, you don’t need to return for what you have done for me. Though I'm far from the reach of your prayers always include you. Forgive me my mother sometimes I made the recesses of your heart , I want you to know how much I love you mom, loved you more than anything else, my happiness blessing along your prayers, I always missed  your warm hug, your kiss, your love, affection caress, and delicious cooking. ? I Miss U Mom, I Love U Full ...
Mom, can I reply to all services that you have been given to me. I always pray that God always give you good health, and give you happiness.















SELAMAT HARI IBU
Hari Ibu akan segera tiba, yaitu tanggal 22 Desember. Apa yang akan kau berikan pada ibumu?. Tahukah anda penetapan tanggal 22 Desember sebagai hari Ibu diputuskan oleh Presiden Soekarno pada Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Oleh sebab itu setiap tanggal 22 Desember kita merayakan Hari Ibu secara nasional sampai sekarang.
Ibu adalah orang yang sangat penyabar, selalu perhatian, tidak pernah lelah, tidak pernah mengeluh and selalu mencurahkan segalanya pada anaknya. Ibu selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya meskipun banyak pengorbanan sejak mengandung, melahirkan dan merawat kita.
Aku tidaklah dilahirkan dari sebuah keluarga yang berada, namun dilahirkan dari sebuah keluarga kecil tapi kami bahagia, sungguh aku sangat bersyukur bisa dilahirkan dari rahim ibuku. Seorang ibu yang sangat hebat. Dialah ibuku seorang wanita tegar, dengan kasih sayangnyalah aku bisa tumbuh dewasa.     
Dia tidak pernah berhenti berdoa kepada Tuhan untuk diberikan kekuatan, kesabaran, dan keikhlasan dalam membesarkan anak-anaknya. Dia juga bisa diandalkan dalam hal apapun. Diapun ikut mencari nafkah untuk segala kebutuhan keluarga. Masakan ibu sangat enak, hobi ibu adalah memasak. Hampir setiap pagi ibu memasak dan kami sarapan bersama sebelum berangkat ke sekolah.
Aku tidak mau menyakitinya. Terkadang jika aku melakukan kesalahan ibu selalu menasehati aku dengan kata-kata lembut dan sopan. Oh Ibu…… maafkan aku yang telah membuatmu menangis. Terkadang ucapanku melukai hatimu. Kau besarkan aku dengan cinta dan kasih sayangmu, kau mendidik aku dengan kesabaranmu dan kau merawatku. Tapi apa yang sudah aku berikan padamu? Sampai detik ini aku masih tidak tahu bagaimana aku bisa membalas kebaikanmu. Aku ingin sekali membahagiakanmu, menuruti segala keinginanmu seperti saat kau menuruti segala permintaanku.
Ibuku memang bukanlah wanita yang sempurna, namun dia adalah wanita terhebat yang pernah kutemui. Tak akan pernah aku melupakan nasihatmu. “Jangan selalu melihat ke atas, tetapi lihatlah kebawah, tetaplah kita bersyukur terhadap apa yang Allah berikan kepada kita, namun untuk sesekali lihatlah ke atas sebagai motivasi untuk mengejar mimpi”
Ibu, terima kasih atas cintamu, apapun pasti kau lakukan demi anakmu, kau tak pernah berharap balasan atas apa yang telah kau lakukan untukku. Walaupun aku jauh tetapi doa mu selalu kau sertakan. Maafkan diriku ibu kadang aku tak sengaja membuat hatimu terluka. Ibu, aku ingin kau tahu betapa ku mencintaimu lebih dari segalanya, bahagiaku seiring doamu, Aku selalu merindukan pelukan hangatmu, kecupanmu, cintamu, belaian sayangmu, dan lezatnya masakanmu. Aku sayang ibu.
Ibuku, dapatkah aku membalas semua jasa yang telah kau berikan padaku. Aku selalu berdoa pada Tuhan agar Dia selalu memberikan kesehatan dan kebahagiaan padamu.

BERSINERGI MEMBANGUN EKONOMI KELUARGA



Bu Paijo mendapatkan penghasilan dari menitipkan kue-kue buatannya di sekolah tempat anak bungsunya menimba ilmu. Pagi-pagi sekali Bu Paijo telah menyiapkan anak-anaknya sarapan dan beberapa loyang kue yang akan dititipkan ke penjual jajanan sekolah. Dengan diantar oleh suaminya, Bu Paijo pergi mengantarkan anaknya dengan harapan anaknya mendapatkan ilmu pelajaran dan kue titipannya laris manis menjadi pilihan jajanan sehat bagi anak-anak sekolah.
Penghasilan suaminya yang hanya sebagai tukang ojek di daerahnya tidak cukup menjanjikan karena terkadang suaminya hanya duduk-duduk saja di pos ojek karena sepinya orang-orang yang meminta jasa ojek. Sebenarnya Pak Paijo mendapat PHK dari perusahaan tempat dia bekerja dahulu pada saat terjadinya krisis moneter. Tiga anaknya yang butuh uang sekolah ataupun kebutuhan hidup sehari-hari menjadi persoalan keluarga. Untungnya Bu Paijo memiliki keahlian lain yaitu bisa memijat tradisional. Sudah banyak ibu-ibu, bapak-bapak ataupun remaja putri yang sudah menjadi langganannya. Terkadang Pak Paijo mengantarkan Istrinya ke rumah orang yang meminta jasa Pijat, tapi terkadang juga Bu Paijo dijemput langsung oleh langganannya. Bu Paijo sekarang menunggu orderan kue ataupun jasa pijat dari telepon genggamnya. Tentu saja suaminya mendukung kegiatan istrinya asal tidak mengganggu fungsinya sebagai ibu rumah tangga.
Itulah kehidupan sehari-hari yang dijalani oleh Bu Paijo dan keluarganya. Meski hanya tamatan SMP dia membantu pendapatan keluarga dengan membuat kue dan menerima jasa pijat. Setiap akhir pekan orderan agak banyak dibandingkan hari-hari biasanya. Dia memiliki keterampilan dan akhirnya mendapatkan pendapatan yang halal. Peran Bu Paijo tidak dapat dianggap main-main karena telah memberikan kontribusi secara nyata terhadap pendapatan keluarganya. Mereka suami isteri dari kelas bawah berusaha membangkitkan ekonomi keluarga mereka.
Roda perekonomian Indonesia dewasa ini, tak akan pernah lepas dari peran serta para kaum perempuan. Perempuan di balik keberhasilan ketahanan ekonomi keluarga, terlihat lumrah namun secara tak terduga mampu menopang keberhasilan bangsa melewati masa-masa kritis. Melalui usaha mikro yang diwujudkan dalam industri rumahan, perempuan Indonesia terbukti mampu menyelamatkan Indonesia dari krisis tahun 1997 dan 2008, 60 persen di antaranya dimiliki/dikelola perempuan. Perkembangan tersebut sangat mungkin dipengaruhi oleh meningkatnya pendidikan perempuan dan pergeseran budaya sebagai dampak globalisasi.
Tahun ini, peringatan Hari Kartini bertepatan dengan 107 tahun wafatnya Kartini dan 83 tahun peringatan Hari Ibu. Meski waktu sudah lama berselang, namun realitas menunjukkan perempuan masih kerap termarjinalkan. Meski jumlah perempuan jauh lebih besar dari laki-laki, namun keberadaan perempuan masih kerap terabaikan.
Kita menyadari sepenuhnya bahwa pandangan lama yang memarjinalkan kaum perempuan sesungguhnya masih ada di masyarakat kita. Kaum perempuan dipandang sebagai pihak yang hanya punya hak berkiprah di wilayah domestik, sementara wilayah publik dipandang bukan menjadi hak kaum perempuan karena wilayah   ini   dipandang   sebagai   wilayah   yang   keras,   kompleks   dan membutuhkan stamina fisik, sehingga tidak mungkin kaum perempuan berkiprah di sana. Kaum perempuan dipandang sebagai pihak yang lemah, emosional, cengeng, tidak dapat menggunakan akal budinya, dan tidak mampu mengembangkan kepemimpinan yang kuat dan efektif.
Dengan demikian, sejak awal perempuan tidak dikondisikan untuk memiliki ketrampilan bekerja atau mungkin ketrampilan ada tetapi tidak diberi akses untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dampaknya justru sangat merugikan tidak hanya bagi perempuan itu sendiri tetapi juga bagi suami dan keluarganya, jika mereka hidup dalam ekonomi yang pas-pasan. Akibat lain dari kondisi seperti itu, perempuan menjadi bergantung secara ekonomi kepada laki-laki. Dalam bidang usaha, kesempatan perempuan lebih terbatas daripada laki-laki. Misalnya untuk urusan peminjaman modal, bank atau isntitusi yang sejenis itu cenderung bersikap diskriminatif terhadap perempuan.
Perempuan tak berdaya? Tidak sepenuhnya benar. Untuk beberapa hal, memang iya. Kaum perempuan masih kerap terpinggirkan haknya bahkan mereka tak diberikan kesempatan untuk menunjukkan potensinya. Memang pandangan-pandangan yang memarjinalkan kaum perempuan pada saat ini sudah tidak lagi dominan, karena ada banyak peristiwa yang memperlihatkan bahwa pandangan-pandangan tersebut tidak sesuai dengan kenyataan.
Melihat wanita menjadi sopir kendaraan umum busway misalnya, bukanlah pemandangan yang aneh lagi. Jangan heran juga jika ada ibu-ibu menjadi ojek atau pedagang asongan di sekitar kita. Pekerjaan-pekerjaan berat yang identik dengan pekerjaan lelaki tersebut tidak canggung dilakoni oleh wanita saat ini. Kebutuhan ekonomi yang mendesak dan ide pemberdayaan ekonomi perempuan yang didengung-dengungkan oleh kaum feminis telah menyihir wanita-wanita Indonesia untuk terjun langsung di sektor ekonomi dengan dalih pemberdayaan ekonomi perempuan tidak hanya akan memberi penghasilan, tetapi juga memberi solusi dari persoalan keluarga.
Pada kebanyakan negara berkembang, termasuk Indonesia, persoalan perempuan banyak berkutat pada problem himpitan ekonomi, praktek diskriminasi, ketimpangan struktur sosial-budaya masyarakat, minimnya akses layanan kesehatan, kesenjangan layanan pendidikan, kecilnya kesempatan dalam kegiatan publik dan politik, rendahnya kualitas hidup dan masih tingginya tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Kiprah kaum perempuan dalam pembangunan sangatlah diperlukan. Mengapa demikian? Karena sejatinya kaum perempuan memiliki hak dan kesempatan yang sama tapi terdapat suatu kenyataan bahwa “beban” yang kini dihadapi oleh kaum perempuan amatlah berat. Sebut saja kasus-kasus seperti angka kematian ibu melahirkan, masalah kemiskinan, angka buta huruf atau keterbelakangan dalam pendidikan, masalah akses terhadap layanan kesehatan yang baik serta kelangkaan lapangan pekerjaan bagi perempuan, sampai dengan masalah kekerasan yang kerapkali menimpa kaum perempuan, baik kekerasan dalam rumah tangga ataupun kekerasan lain di luar rumah. Padahal beban ini bukan hanya milik perempuan tetapi semua lapisan masyarakat.
Sudah saatnya perempuan tidak lagi dianggap sebagai beban, tetapi bisa menjadi potensi luar biasa dalam menopang ekonomi nasional untuk pembangunan bangsa. Sebenarnya perempuan yang hanya tamatan SD saja sangat luar biasa perannya dalam peningkatan ekonomi kelurga, tetapi mereka tidak menyadari itu. Ada wirausaha perempuan yang membantu suami menambah pendapatan keluarga, ada juga yang  berperan sebagai kepala rumah tangga.
Namun demikian, meningkatnya peran perempuan dalam ekonomi keluarga jangan sampai berdampak buruk terhadap harmonisnya rumah tangga. Jadi, peran laki-laki dan perempuan dalam keluarga sudah selayaknya berorientasi untuk harmonisnya keluarga. Percaya  deh,  semua   perempuan   sesungguhnya   adalah  superwoman.   Supermom.   Perempuan   dapat melakukan  multitasking. Wajar saja  jika  ada yang  mengatakan  kesuksesan  pria  selalu  ada  wanita  di  baliknya. Adagium  bahwa  hari  depan bangsa  ada di tangan ibu sulit terpatahkan.
LOMBA KARYA TULIS POPULER


Tema :
Peran Perempuan dan Laki-laki Dalam Membangun Ketahanan Ekonomi Menuju Kesejahteraan Bangsa






BERSINERGI MEMBANGUN EKONOMI KELUARGA
Oleh : Weni Lestari


Dharma Wanita Persatuan
Unit Balitbangda Provinsi Jambi
2011

































.

Secara ringkas, membangun kemandirian perempuan bermuara pada pendidikan. Dengan pendidikan, perempuan dapat menemukan aktualisasi diri yang pas bagi dirinya dan keluarga. Dengan pendidikan, perempuan memperoleh sarana untuk menciptakan eksistensi diri dan mengekspresikan gagasan sekaligus membentuk jejaring sosial agar dirinya tidak saja bermanfaat bagi keluarga, tetapi juga bagi orang lain.
Sedikitnya ada 3 jenis kemandirian perempuan yang perlu diberdayakan. Pertama, kemandirian ekonomi. Mandiri dalam konteks ini berarti memiliki kemampuan ekonomi yang produktif. Perempuan dapat melakukan kegiatan ekonomi untuk mencari tambahan pemasukan bagi dirinya sendiri atau keluarga. Hal ini dimaksudkan agar perempuan dapat memiliki keterampilan hidup guna menolong dirinya sendiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada suami.
Kedua, kemandirian intelektual. Mandiri dalam konteks ini berarti perempuan beraktualisasi dengan memanfaatkan intelektualnya untuk memiliki eksistensi. Dengan demikian, meski perempuan secara ekonomi bergantung pada suami, tapi perempuan secara mandiri dapat eksis untuk memberi kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan. Ketiga, kemandirian sikap. Mandiri dalam konteks ini berarti perempuan memiliki kemampuan untuk memilih sikap terhadap berbagai soalan kehidupan. Perempuan menjadi partnership yang setara dengan suami untuk menyampaikan pendapat, opsi, maupun solusi. Dengan demikian, perempuan menjadi penyeimbang sekaligus mitra sejajar bagi suami dalam mengarungi rumah tangga.





BALITBANGDA PROVINSI JAMBI SEDANG SIAPKAN CABAI ORGANIK UNGGULAN JAMBI (KAJI TERAP PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN CABAI)



Hingga saat ini pengembangan budidaya tanaman cabai merah masih mengandalkan tingginya penggunaan pestisida dan pupuk sintetik (an-organik) yang memberikan dampak negatif baik bagi lingkungan maupun pada hasil panen. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, perlu dikembangkan teknik budidaya tanaman cabai secara organik.
Untuk itu Balitbangda Provinsi Jambi bekerja sama dengan Universitas Jambi mengadakan kaji terap pengembangan cabai organik. Hasil yang diharapkan dari kaji terap ini yaitu dihasilkannya cabai yang besar, panjang, berwarna merah, pedas dan tentu saja tanaman cabai yang tahan dari hama penyakit.
Salah satu teknik budidaya tanaman cabai secara organik dapat dilakukan dengan memanfaatkan agensia antagonis dan interaksinya dengan agen biokontrol. Dalam hal ini akan diterapkan aplikasi Larutan MOL Keong Mas dan Trichoderma sp. sehingga akan diperoleh tanaman cabai merah yang tahan terhadap berbagai penyakit dan sekaligus tahan terhadap serangan hama yang berada di areal pertanaman cabai, serta sekaligus mendukung tanaman untuk tumbuh dan berproduksi secara optimal.
Kaji terap ini dilaksanakan pada bulan Juli 2011 dengan waktu tanam bulan Oktober 2011 dan akan dipanen pada bulan Januari 2012 yang akan dipanen langsung oleh Wakil Gubernur Provinsi Jambi. Kajian ini menunjukkan antara budidaya organik dan an-organik tidak jauh berbeda biaya produksi yang dikeluarkan akan tetapi hasil panen pada budidaya organik lebih sehat karena tidak ada penggunaan pestisida ataupun pupuk kimia lainnya.
Pengembangan cabai secara organik berpeluang untuk dikembangkan di Provinsi Jambi dengan memilih Kabupaten Merangin tepatnya di Kecamatan Jangkat dan Lembah Masurai. Peluang tersebut didukung potensi lahan dan agroklimat yang kondusif serta permintaan pasar cukup tinggi.
Tanaman cabai merah komersil yang disukai masyarakat Jambi yaitu cabai dengan karakter pedas, besar, keriting dan berdaya hasil tinggi. Sayangnya belum ada yang mengembangkan secara optimal baik secara nasional maupun untuk wilayah Jambi pada khususnya. Tanaman cabai merah komersil dengan karakter tersebut di atas dapat diperoleh dengan menyeleksi berbagai macam kultivar cabai lokal maupun cabai introduksi adaptif, atau dengan menggabungkan beberapa karakter genetik cabai lokal seperti: rasa pedas pada cabai rawit, besar keriting pada cabai keriting Laris dan warna merah terang pada cabai Jatilaba atau Hot Beauty.
Metode ini selain berpotensi untuk mendapatkan tanaman cabai merah tahan penyakit dan sekaligus tahan terhadap patogen lainnya di lapangan, juga secara nyata mendukung kebijakan pertanian berkelanjutan yang aman dan ramah lingkungan.