Salah satu tempat favorit warga Kota Jambi adalah kawasan Ancol. Kawasan ini terletak di daerah aliran Sungai Batanghari tepatnya di depan Rumah Dinas Gubernur Jambi. Yang menambah cantik lokasi ini adalah adanya rumah pesanggrahan Tanggo Rajo yang eksotis. Dari lokasi ini kita dapat melihat sisi keindahan Kota Jambi dimana pohon-pohon tua masih kokoh berdiri, seolah-olah mereka menjadi saksi bisu perkembangan Kota Jambi khususnya kawasan Ancol. Pohon-pohon ini menambah asrinya kawasan ini.
Duduk di tempat pengunjung yang dibuat permanen memberikan kesan tersendiri. Kawasan ini mulai terjaga kebersihannya, jalannya mulus dan bagus, fasilitas taman dan tempat duduk terjaga dengan baik dan rapi. Di bagian bawah, tepatnya di pinggir Sungai Batanghari, terdapat tempat duduk yang tak kalah nyamannya. Seolah-olah seperti stadion terbuka yang menyajikan indahnya pemandangan Sungai Batanghari dengan latar belakang perkampungan Seberang kota Jambi.
Disini kita dapat melihat keindahan Sungai Batanghari yang banyak dilalui oleh ketek maupun boat angkutan penumpang. Sesekali penambang ketek menawarkan jasanya dengan ramah kepada pengunjung untuk melihat Kota Seberang.
Kawasan ini bertambah ramai pada sore dan malam hari. Di sepanjang pinggir jalan dapat kita jumpai pedagang makanan dan minuman seperti jagung bakar aneka rasa, sate, nasi goreng, siomay, es tebu, dan lain-lain. Banyaknya pengunjung yang datang ke Ancol menumbuhkan peluang usaha bagi pedagang makanan dan minuman yang tentunya dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Walaupun kawasan Ancol berdampingan dengan kompleks Mall namun mereka tetap optimis bahwa Ancol adalah salah satu pilihan rekreasi keluarga yang murah untuk melepaskan penat. Murah karena untuk memasuki kawasan ini tidak dipungut biaya masuk alias gratis. Pedagang mengakui banyak sekali pengunjung yang datang ke Ancol pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur lainnya. Terkadang pada hari Kemerdekaan RI atau Hari Ulang Tahun Provinsi Jambi sering diadakan Lomba Perahu Naga.
Pada senja hari yang cerah kita dapat melihat rona kuning kemerahan matahari yang tenggelam (sunset) di Sungai Batanghari. Perlahan-lahan semburat cahaya matahari tenggelam seolah-olah menyambut datangnya malam hari yang indah di Kota Jambi. Pada malam hari Ancolpun disulap seperti Kota Batam. Tampak lampu-lampu menghiasi Seberang Kota Jambi. Duduk santai bersama keluarga di akhir pekan sambil menikmati jagung bakar dan es tebu merupakan pilihan makanan dan minuman andalan kawasan ini.
Sayangnya, ketika kita melihat dari dekat Sungai Batanghari yang terkenal dengan julukan “Naga dari Selatan”, naga ini seolah-olah tercemar keberadaannya dikarenakan sampah/limbah yang dibuang ke sungai. Sampah plastik, kayu, botol, limbah jagung banyak mengapung di tepi sungai. Seandainya saja ada petugas kebersihan yang khusus mengangkut sampah-sampah yang mengapung di pinggir sungai maka “Sang Naga” akan tampak semakin indah. Terkadang aroma tak sedap tercium yang mungkin berasal dari pembuangan limbah pasar, Mall atau hotel yang dibuang ke sungai. Sebaiknya pemerintah memperhatikan dan menegur kemudian menindak pemilik Mall atau hotel yang masih membuang limbahnya ke sungai Batanghari. Karena jika hal ini terus dibiarkan bukan tak mungkin 2 tahun kedepan Sungai Batanghari tercemar, airnya menjadi hitam, berbau dan menjadi genangan sampah.
Pengelolaan parkir untuk kendaraan bermotor yang sering mengambil badan jalan perlu dikritisi karena mengakibatkan kemacetan. Pada malam Minggu sering dijumpai klub-klub motor berkumpul mencari hiburan di kawasan ini. Satu hal lagi yang dikeluhkan bagi orang tua yang membawa anak-anaknya, adalah tidak tersedianya fasilitas dan arena bermain untuk anak-anak. Apalagi dekatnya dengan jalan raya menimbulkan rasa was-was akan keselamatan anak-anak tersebut.
No comments:
Post a Comment